JAKARTA (Suara Karya) Mulai 2011, lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) akan diakreditasi. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kualitas pembelajaran di PAUD.
"Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah menyusun standar kompetensi PAUD yang nantinya menjadi instrumen untuk menata kembali lembaga-lembaga PAUD. Sehingga pembelajaran di PAUD memenuhi standar kompetensinya," kata Hamid Muhammad, Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal (PNF1), Kemendiknas, dalam seminar nasional PAUD, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Hamid menambahkan, melalui akreditasi, pihaknya ingin melakukan penataan dan pembinaan terhadap lembaga PAUD yang tidak layak dan cenderung memberi layanan seadanya. Selain itu, jumlah lembaga PAUD saat ini sudah mencapai ratusan ribu lembaga.
"Jami membuat dua standardisasi
PAUD. Pertama, penilaian kinerja yang biasa dilakukan Direktorat PAUD setiap tahunnya. Kedua, kami melaku-kan instrumen akreditasi," ujar Hamid.
Dengan adanya instrumen akreditasi ini, menurut Hamid, maka semua lembaga PAUD baik formal maupun nonformal nanti harus mengikuti penilaian guna mendapatkan akreditasi. Lembaga PAUD yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan diminta untuk memperbaiki dirinya atau melebur dengan lembaga PAUD yang kualitasnya baik di wilayah tersebut.
"Bukan rahasia lagi jika saat ini orang ramai-ramai membuat PAUD tanpa mempertimbangkan kualitas pengajarnya. Akibatnya, lembaga asal terbentuk, tapi target pembelajaran dari PAUD sendiri tidak tercapai," ujarnya.
Namun, menurut Hamid, pihaknya terus berupaya agar kelembagaan PAUD di daerah bisa diperbaiki lewat program kemitraan Kemdiknas bersama berbagai organisasi sosial dan organisasi masyarakat. Dengan demikian, program PAUD bisa tersosialisasikan dengan baik di masyarakat.
"Dengan standardisasi PAUD dan kemi-traan ini, diharapkan tak ada lagi lembaga PAUD yang muncul karena modal semangat belaka, tanpa persiapan yang matang. Ini yang akan kita perbaiki," ucap. Hamid menegaskan.
Dia menambahkan, anggaran PAUD untuk tahun 2010 dialokasikan sebesar Rp 979 miliar dan tahun 2011 diperkirkan jumlahnya bertambah hingga 20 persen. Hal itu disebabkan adanya reorganisasi dengan masuknya TK ke Ditjen PAUD, yang sebelumnya ditangani oleh Ditjen Mandikdasmen. Pada tahun 2011 Ditjen PAUD dan TK akan berdiri sendiri dan anggaran tahun 2011 untuk PAUD sekitar Rp 1,4 triliun.
Terkait dengan pembelajaran kepada anak-anak usia dini, Hamid menjelaskan, lembaga tersebut tidak mengajarkan kemampuan kognitif yang berlebihan. Sebab, PAUD sebenarnya pendidikan awal yang hanya untuk merangsang potensi anak, merangsang potensi kecerdasan, dan yang paling penting adalah penanaman karakter anak sejak dini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment